HentzNotes

View Original

Rational value dari sebuah property adalah substitusi antara added value dan atribut yang mengikutinya

“Ada harga ada barang”

Istilah ini sering didengar untuk menggambarkan adanya korelasi antara produk yang berkualitas dengan harga yang relevan.

Namun  mengimplementasikan analogy ini untuk membeli sebuah objek property tentunya tidak terlalu sederhana.

Membeli sebuah objek property tidak hanya membeli sebuah rumah atau membeli sebuah kawasan , tapi kombinasi ke duanya ditambah intangible faktor yaitu Kepercayaan.

Melakukan assesment menjadi penting dilakukan sehingga diketahui kesesuaian antara design produk, kebutuhan fungsional, spesifikasi produk dan rasionalitas dari concept kawasan yang akan diinisiasi.

Harga tanah juga menjadi faktor penentu besaran tingkat kompetitif atas objek property.

Lalu bagaimana apabila value sebuah objek property melampaui value sesungguhnya walaupun tidak terdapatnya kesesuaian dalam proses assesment terhadap semua aspek ? dan bahkan sekalipun semua area pengembangan belum terdevelop sepenuhnya ?

Faktor kepercayaan menjadi penting karena proses delivery product membutuhkan rentang waktu tertentu.

Demikian juga proses penyelesaian pembangunan infrastruktur, lanscape dan fasilitas lainnya juga membutuhkan waktu tertentu.

Secara rational, sebuah value akan meningkat seiring dengan proses waktu.

Setiap perkembangan yang terjadi ; sejak proses pengenalan produk, progress pembangunan projek, serah terima produk, peningkatan jumlah hunian, pengoperasian fasilitas fasilitas, dan bahkan sudah beroperasinya fungsi pengelolaan kawasan merupakan urutan urutan yang menjadi mile stone atas rasional value dari sebuah objek property.

Ketidak konsisten nya sebuah proses dan pengelolaan akan berakibat negatif bagi value objek property tersebut.

  

“ Jadilah Rasional untuk pilihan property anda sebelum terlambat “